Senin, 01 Oktober 2012

Hana Tajima Simpson: Mu'alaf

Hana Tajima ternyata adalah seorang mua’laf yang bersyahadat saat dia berumur 17 tahun, yaitu saat dia menginjak bangku kuliah.

Sebelumnya, Hana adalah seorang pemeluk Kristen. Ia tumbuh di daerah pedesaan di pinggiran Devon yang terletak di sebelah barat daya Inggris. Kedua orang tuanya bukan termasuk orang yang religius, namun mereka sangat menghargai perbedaan. Di tempat tinggalnya itu tidak ada seorang pun warga yang memeluk Islam. Persentuhannya dengan Islam terjadi ketika Hana melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi dan berteman dengan beberapa orang muslim.

Dalam pandangan Hana, saat itu teman-temannya yang beragama Islam terlihat berbeda. Mereka terlihat menjaga jarak dengan beberapa mahasiswa tertentu. Mereka juga menolak ketika diajak untuk pergi ke pesta malam di sebuah klub. Bagi Hana, hal itu justru sangat menarik. Terlebih, teman-temannya yang Muslim dianggap sangat menyenangkan saat diajak berdiskusi membahas materi kuliah. Menurut dia, mahasiswa Muslim lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca di perpustakaan ataupun berdiskusi.

Dari teman-teman Muslim itulah, secara perlahan Hana mulai tertarik dengan ilmu filsafat, khususnya filsafat Islam. Sejak saat itu pula, Hana mulai mempelajari filsafat Islam dari sumbernya langsung, yakni Alquran. Dalam Alquran yang dipelajarinya, ia menemukan fakta bahwa ternyata kitab suci umat Islam ini lebih sesuai dengan kondisi saat ini.

Lalu, dia memutuskan untuk menjadi mu’alaf  alasan lain  karena dia sudah muak dengan kebiasaan anak muda london yang tak bisa lepas dari pergaulan bebas.

Hana mulai mengenakan jilbab di hari yang sama ia bersyahadat. Pada awal berjilbab, ia merasa "keluar dari diri saya". Padahal, ia sudah merancang busana-busananya senyaman mungkin. Bahkan di lingkungan teman dekatnya, semua agak berubah menjadi canggung setelah ia berjilbab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar